Kamis, 17 April 2014

Rahasia Sukses Anthony Robbins

18 Rahasia Sukses Anthony Robbins

Kalau saya menyebut nama Anthony Robbins, sebagian besar rekan milis pasti sudah cukup familiar mendengar kisah suksesnya. Beliau dijuluki Pembicara termahal di dunia, karena sekali bicara Tony bisa dibayar $1 juta dolar lebih. Juga banyak sekali orang mengalami perubahan hidup yang cukup drastis setelah menghadiri seminarnya. Dimana Anthony Robbins mengadakan seminar disanalah orang berebut tempat hanya untuk mendengarkan pesan dan kisahnya. Sebuah pertanyaan yang sempat membuat saya penasaran adalah:
Apa yang membuat dia begitu sukses luar biasa? Dan apa rahasia suksesnya sehingga seminarnya dicari dan ditunggu-tunggu banyak orang? Ada banyak orang sukses setelah memodel gaya Anthony Robbins. Beberapa diantaranya Brad Sugars (Pembicara terbaik dari Australia ), Adam Khoo (pembicara muda dari Singapore ) dan di Indonesia salah satunya Tung Desem Waringin.
Saya ingin berbagi kepada rekan milis, tentang 18 Rahasia Sukses Anthony Robbins menjadi Pembicara terbaik dunia. Tulisan ini sangat bagus bagi siapa saja yang ingin sukses berbicara di depan public, termasuk para calon trainer dan motivator muda. Tulisan ini saya sarikan dari Michael Jeffreys dalam tulisannya “Success Secrets of Motivational Superstars? Dimana Michael Jeffreys mengupas sisi keberhasilan Anthony Robbins dalam mempersiapkan seminarnya. Dan bagaimana cara Anthony Robbins membawakan seminarnya sebagai seorang pelatih dan pembicara publik. Marilah kita membuka hati dan pikiran jernih, agar kita memetik manfaat dari sisi terbaik Anthony Robbins.
Rahasia #1: Melibatkan audien dalam presentasi secepat mungkin
Karena setiap peserta seminar datang dengan masih membawa motivasi masing-masing. Mereka mungkin masih belum begitu familiar dengan seminar yang mereka ikuti, juga belum tentu merasa nyaman dengan orang-orang baru dalam satu ruangan. Dengan melibatkan mereka segera, dan membuat mereka merasa nyaman akan menghilangkan kekuatiran dan kecemasan mereka. Sehingga membuat mereka ’feel at home? Di saat mereka sudah merasa nyaman dan ’good feeling?mudah bagi mereka untuk diajak tersenyum, gembira atau bahkan bermain sekalipun. Singkat kata: Semakin cepat mereka terlibat dengan apa yang bawakan pembicara, semakin cepat mereka lupa tentang diri mereka dan mereka akan memberi perhatian lebih kepada pembicara.
Apa yang membuat seminar Anthony Robbins begitu spesial? Saya masih ingat betul ketika menghadiri seminar Anthony Robbins ”Unleash The Power Within?di tahun 2004 di Singapore. Seminar AR diawali dengan suasana fun dan menyenangkan. Para peserta dengan jumlah tidak kurang dari 5000 orang sudah menunggu di depan pintu. Ketika pintu dibuka, semua orang dari berbagai macam background memasuki ruangan. Pemimpin event bersama Crew AR dengan diiringi musik yang penuh semangat menyambut setiap peserta yang menyerbu masuk ruangan. Semua peserta diajak bernyanyi dan melakukan gerakan mengikuti alunan musik. Saya sendiri awalnya juga kaget dengan suasana gembira dan riuh seperti itu, perasaan saya berubah menjadi larut gembira, tertawa sambil bergoyang bersama peserta yang lain. Dan tiba-tiba energi di dalam ruangan telah mencapai tingkat tertinggi. Lalu nampak lampu disorotkan ke belakang ruangan gedung, muncullah sosok Anthony Robbins sambil berlari melambaikan tangan menuju panggung acara. Gemuruh audiens oleh tepuk tangan dan suara menyambut kedatangan AR. Dengan senyum yang lebar AR menyapa audien ”Okay, anda di sini, saya di sini dan kita semua adalah orang-orang terbaik? Melihat pribadi AR menunjukkan dia begitu percaya diri, penuh power energi.
Ketika musik pembukaan berhenti, AR merentangkan tangannya, seperti sayap burung elang dan diikuti audien meneriakkan ”woooooo…… yesss?
Lalu AR berteriak ”jika anda happy di sini, katakan ”yes? ”Luar biasa, Sekarang saya ingin anda memperkenalkan diri anda ke 4-5 orang disekitar tempat duduk anda, go…?
Selama 1 jam pertama, Tony membawa audien seperti layaknya seorang pemimpin konser orkestra. Menit pertama dia mulai dengan sebuah cerita hidupnya dan membuat ekspresi wajah gembira yang menyebabkan audien tertawa histeris. Dan di menit berikutnya dia merendahkan nada suaranya seperti suara dan gaya anak-anak begitu menyentuh emosi audien. Lalu beberapa menit kemudian, dengan penuh perasaan, ia memukul dadanya dengan gerakan ”power move?untuk memberi kekuatan pada pesan yang baru saja disampaikan. Dengan wajah lucu dan menggembirakan ia menaikkan/menurunkan nada suaranya.Tony menyentuh audiens dengan nada suara, gaya funny, tanda ekspresi, gerak tubuh, dan semangat tinggi. Jika anda belum pernah menghadiri seminar Anthony Robbins, itu seperti naik roller coaster.
Ini adalah gaya khas AR dalam membuka seminar dengan penuh fun dan menggembirakan. AR telah membuat audien tertawa dan gembira. Menurut AR ini adalah awal state yang bagus untuk mulai masuk dalam seminar. Dan AR akan terus membuat audien-nya selalu dalam state yang bagus selama seminarnya berlangsung.
KARISMA ANTHONY ROBBINS
Respon audien kepada Anthony Robbins bisa diibaratkan seperti fans (penggembar) musik rock konser dari pada sebagai seorang pembicara seminar. Karena AR lebih sering ’Show a force?dengan menunjukkan penuh kharisma dan energi yang berlebih. Tanpa ragu-ragu AR bisa membawakan seminar tak ubahnya seperti seorang bintang. Tidak heran jika teman saya satu perjalanan, Yoseph, sebenarnya sudah pernah datang seminar AR tahun sebelumnya di Malaysia, masih mau ikut lagi di Singapore sebagai peserta. Bahkan teman baik saya di Surabaya yaitu Vincent Indra Galih, ternyata sudah ikut sejak tahun 2002 di Singapore, lalu menjadi crew dengan biaya sendiri di Malaysia tahun 2003 dan masih mau ikut lagi bersama saya sebagai peserta di Singapore. Dia bercerita bahwa dia selalu memperoleh banyak hal baru setiap dia mengikuti seminar AR. Padahal biaya untuk ikut seminar boleh dikatakan tidak murah minimal uang 15-20 juta harus dikeluarkan.
Dan ternyata bukan hanya teman saya saja yang rela mengeluarkan biaya dan waktu demi mendengarkan AR dalam seminarnya, namun ada banyak orang-orang juga dari Indonesia maupun dari negara-negara lain hadir di sana lebih dari satu kali. Ini menunjukkan kharisma Anthony Robbins yang luar biasa. AR pandai meninggalkan kesan yang mendalam bagi semua pesertanya.
Rahasia #2: Komitmen Untuk Memberi Audien Lebih dari Yang Mereka harapkan
Mungkin ini yang menyebabkan mengapa banyak orang di Amerika, dari Eropa, Asia juga Australia menghargai Anthony Robbins bukan hanya sebagai pemandu seminar, tetapi sebagai sahabat dan pelatih pribadi. AR sering kali memberikan ilmunya lebih dari jadwal seminar. ”Saya tahu saya memberi anda sangat banyak, tapi sebenarnya saya ingin anda mendapatkan semua yang saya miliki.” , kata Tony. Seminar AR lebih sering selesai hingga 1-2 pagi. Karena seperti yang dia katakan, ”Saya komitmen untuk memberi audien saya lebih dari apa yang mereka harapkan.”
Berjalan diatas Bara Api
Saya masih ingat pengalaman saya di hari pertama seminar Anthony Robbins. Sekitar tengah malam di hari pertama seminar AR, peserta merasakan kecemasan, yang nampak dalam suasana ruangan. Bahkan ada beberapa peserta dari Indonesia yang bertanya satu sama lain “Apakah ini benar-benar sesuatu yang bagus jalan di atas bara api. Apakah nanti kaki saya tidak terbakar?”.
Melihat perasaan ketakutan di seluruh ruangan tersebut, AR dengan penguasaannya menggunakan humor untuk merubah nervous audien. Dan tiba saatnya AR mengatakan,”Sekarang waktunya kita pergi menuju bara api. Saya tidak ingin beberapa dari anda berpikir bagaimana jika kaki saya terbakar. Percaya pada diri anda. Anda lebih hebat dari bara api (ketakutan anda).”
Ia mengatakan dengan penuh canda dan ekspresif. Setelah beberapa humor, audien merasa cair dan tidak cemas lagi. Tips yang selalu diulang-ulang oleh AR adalah “Cool-moss, cool moss!”. Sapukan kaki anda diatas rumput basah dan diakhir perjalanan, masukkan kaki anda ke bak air.
Akhirnya semua peserta seminar keluar dari pintu ruangan menuju ke luar lapangan yang luas disambut oleh dentuman suara drum musik Afrika. Setelah melepas sepatu dan kaos kaki, AR sekali lagi mengulang-ulang tips aman untuk berjalan. Setelah mengambil fokus, Tony dengan celana setengah kaki, secara dramatis berjalan diatas bara api dengan kaki telanjang. Sambil meneriakkan “cool moss”. Langkahnya mantap, segar tetapi tenang, dan diselesaikan kurang dari 5 detik berjalan diatas api. Melihat AR sukses menyeberang api terbukti tanpa luka membuat peserta termotivasi dan siap mengikuti panduannya.
Segera para peserta, dokter, guru, ibu rumah tangga, sales, pengacara dan semua peserta melakukan berjalan diatas api menurut panduan AR. Setelah berhasil berjalan diseberang mereka diberi selamat dengan ceria oleh para crew, dan mereka disambut sebagai “firewalker”. Ini adalah malam yang mengesankan yang sulit untuk dilupakan oleh setiap peserta seminar.
Semula saya merasa takjub dan kagum tentang acara firewalk. Sampai pada november 2006 saya beserta rekan-rekan graduate AR Singapore diajak menjadi crew untuk acara “Unleash the Power within di Jakarta yang dipandu oleh Pak Tung DW beserta sekitar 8 team dari Anthony Robbins, dari mempersiapkan acara itu saya menjadi paham. Dan berkat juga bimbingan dari Mr. John Maisel (dari Firewalk Institute USA) saya menjadi mengerti mengapa kaki kita saat jalan tidak terbakar. Itu semua harus dipersiapkan dan membutuhkan perhitungan yang teliti. Saya tidak menyarankan anda para pembaca mencoba sendiri di tempat anda, karena tanpa pengetahuan yang cukup, firewalk sangat membahayakan dan beresiko. Kecuali oleh mereka para trainer yang telah mendapat training tentang firewak secara khusus. Jika anda penasaran dan ingin mengikuti atau mau mengadakan seminar firewalk, silahkan kontak kami.
Rahasia #3: Secara konstan upgrade materi anda untuk memastikan bahwa anda memberikan informasi yang terbaik kepada audien anda
NLP adalah ‘Basic Science’ ilmu Anthony Robbins.
Anthony Robbins memulai seminarnya di awal tahun 1980. Pesan yang disampaikan AR masih di seputar teknologi yang dikembangkan oleh John Grinder dan Richard Bandler yang biasa disebut NLP (Neuro Linguistic Programming). Teknik seperti matching, mirroring, modelling, anchoring dan reframing diajarkan oleh Tony sebagai tools (alat bantu) untuk membantu tiap orang menjadi komunikator yang lebih efektif. Sebagai mana dia berasumsi “Kualitas hidup kita ditentukan oleh kualitas komunikasi kita”.
Kepercayaan AR adalah setiap orang secara dramatis dapat meningkatkan kualitas hidupnya dengan belajar bagaimana mengatur ’state’-nya (semangat diri). Dan ”reframming” (bingkai ulang) setiap momen pengalaman hidupnya. Sehingga lebih punya daya kekuatan. AR mengatakan bahwa jika kita kurang kepercayaan diri, kita mempergunakan teknik yang disebut ”modelling”. Dimana kita menduplikasi ragam, cara, kebiasaan orang yang penuh keyakinan dan percaya diri, maka dengan segera kita akan mendapat kepercayaan diri yang besar. Dengan kata lain kita benar-benar bisa melatih diri kita untuk menjadi dan bertindak dalam cara yang baru.
Saya kira bukan hanya AR saja yang merasa bahwa NLP adalah jalan yang sangat efektif, banyak pembicara yang mempercayai NLP sebagai jalan paling cepat untuk berubah. Para terapis dan praktisi juga mempergunakan NLP untuk mengatasi pobia ribuan orang.
Dengan semangat dan keahlian komunikasi, AR secara powerful menggunakan alat NLP untuk membantu banyak orang untuk berubah. Dia melakukan terus menerus berkeliling lebih dari 100 kota besar di seluruh dunia. Dan setiap seminar biasanya dihadiri sekitar 1000-10.000 peserta.
Anda bisa membaca tentang Anthony Robbins di bukunya ”Unlimited Power’ dirilis tahun 1986.
Namun mulai sekitar tahun 1990 awal, AR mulai mengembangkan NLP menjadi teknik baru yang disebutnya NAC (Neuro Association Conditioning) bisa dibaca di bukunya yang berjudul ”Awaken the Giant Within” keduanya sudah terbit dalam edisi bahasa Indonesia.
Teknik NLP telah mengantarkan Anthony Robbins menjadi pembicara dan pelatih terkenal. Namun sekarang ini Anthony Robbins telah mengembangkan terus seluruh teknik dan strateginya dengan basis NAC bersama teamnya di Robbin Researc Institute di Amerika.
Goal AR dalam seminarnya adalah dia ingin selalu memberi audiennya informasi yang terbaik bagaimana seseorang mengalami perubahan dan berhasil dengan fantastis.
Pesan yang ingin dia katakan cukup sederhana: Jika anda menjadi top (teratas) di bidang anda, anda harus secara terus-menerus meng-upgrade materi anda untuk memastikan bahwa audien anda memperoleh informasi yang terbaik dari topik yang anda sampaikan. Jika anda tidak melakukan hal tersebut, orang lain akan dengan pasti melakukannya dan mereka-lah nantinya yang akan mencapai tangga teratas di bidang anda.
Rahasia #4: Jangan mengingat / menghafalkan materi pembicaraan anda, tapi jadilah ’produk’ dari materi anda
Awal Karir Sebagai Pembicara
Dari mana asalnya, Anthony Robbins memulai karir sebagai pembicara?
Dalam sebuah wawancara dengan Sharring idea Magazine pada Desember 1992. Melalui wawancara tersebut AR bercerita awal mula dia merintis sebagai pembicara public:
“Mr. Cobb, guru sejarah saya di SMA yang pertama kali melihat potensi diri saya. Dia datang menemui saya di akhir pelajaran. Saya tidak pernah belajar berbicara sebelumnya. Ia mengatakan, “Saya ingin melihat kamu berbicara setelah selesai kelas ini.
Dia menekan pundak saya dan mengatakan, “You are a magical. You will be one of the best speakers who has ever spoken.” Saya mengatakan, “Are you crazy?”.
Mr. Cobb menjawab, Saya serius dengan kata-kata saya. Saya tidak ingin kamu menunggu sampai tahun depan. Saya ingin kamu berkompetisi di kelas public speaking minggu ini. Saya telah menemukan seorang pembicara, dan saya pikir kamulah orangnya. Saya ingin kamu berbicara dengan meyakinkan, dan persuasive. Persiapkan pembicaraanmu dan kamu pasti menang.”
Saya lalu mempersiapkan pidato saya di rumah. Saya tidak berpikir bahwa saya adalah seorang orator yang baik. Materi pidato saya, saya beri judul “The Will to Win”. Saya hanya membaca dan mengingat tentang topic itu. “Ini seluruh hidup saya! Inilah diri saya” Saya mengingat saat itu dan saya menjadi seseorang yang saya inginkan.
Anthony Robbins berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi pidato tersebut. Dan meskipun dia tidak tahu apa yang baru saja dia lakukan, namun dia telah menapaki langkah pertama  bahwa suatu hari dia akan menjadi pembicara motivasi paling sukses di negaranya.
Faktanya bahwa Anthony Robbins bukan hanya memberi materi yang dia ingat / sampaikan, tetapi dia telah mengalami perubahan dan menjadi sukses itulah yang ingin dia tularkan.
Sebagai pembicara sangat penting, bahwa anda bukan hanya memberi presentasi dari saku atau pikiran anda, tetapi anda seharusnya memberi audien dengan seluruh pikiran, tubuh dan jiwa anda. Bagaimana AR melakukan itu ? Dia mempraktekkan dulu semua yang dia sampaikan di atas panggung dan itu dia perlihatkan melalui kisah hidupnya. Sehingga dia bisa berbicara penuh energi dan sangat meyakinkan. Sehingga saat anda berbicara kepada audien anda, mereka bukan hanya mendengar kata-kata anda, tetapi juga merasakan apa yang anda sampaikan. Anda akan berbicara penuh emosional, dan audien yang tersentuh secara emosional akan mudah untuk mengikuti pesan yang anda sampaikan.
Rahasia #5: Lakukan hubungan dengan audien anda melalui beberapa cara seperti humor, kisah hidup, cerita, body language dll.
Lebih dari seorang Pembicara
“What I’ve committed to in my life, continuously, is finding out what are the best strategies (for maximizing one’s potential) and then sharing those strategies with people in a way that’s entertaining”  (Anthony Robbins)
Bagi Rekan-rekan graduate AR baik di luar negeri atau di Jakarta, apakah Anda masih ingat bagaimana gerakan2 AR mampu membangkitkan emosi dan semangat kita selama seminar. Masih ingatkah anda bagaimana gerakan ‘Shake the building’ atau lebih dikenal dengan Guncang Bumi ala Pak Tung. Gerakan Peak state menciptakan peak performance dan gerakan Power Move agar berani berjalan di atas bara api. Dan masih banyak lagi gerakan dan teknik seperti menciptakan dan menghapus anchor. Sebagian gerakan ini memang agak sulit dijelaskan dengan gamblang dalam tulisan ini, namun lebih mudah bila dialami secara langsung. Kalau rekan2 masih penasaran ingin tahu, bisa melihat VCD Anthony Robbins dengan judul Unleased The Power Within (2 vcd) atau The Keys to Unlimited Success (2 vcd).
Menarik untuk dicatat bahwa Anthony Robbins bukan hanya berpikir bahwa dirinya hanya sebagai “pembicara” atau “motivator”, tetapi dia juga sebagai pendidik dan khususnya seorang ahli entertainment dan ahli dalam menggerakkan hati orang lain.
Berikut apa yang dituturkan oleh AR dalam wawancaranya:
“Berbicara adalah sebuah ketrampilan, komunikasi adalah kekuatan. Saya tidak melihat diri saya sebagai seorang pembicara, karena saya berpikir saya telah melakukan lebih dari seorang pembicara. Saya mempunyai sebuah keyakinan dan anggapan bahwa seseorang akan lebih senang mendapat entertain (hiburan) dari pada education (pendidikan/pelatihan). Jika anda bisa menghibur dan sekaligus memberikan pendidikan secara bersamaan, anda akan mempunyai peluang untuk mempengaruhi audien dengan jumlah yang jauh lebih besar.”
Seperti apa yang dilakukan AR, dia komitmen dengan apa yang dia impikan, menemukan strategi yang terbaik untuk memaksimalkan potensinya dan membagikan strategi tersebut kepada audien melalui entertainment.
Rahasia #6: Ingatlah bahwa apa yang anda jual bukan hanya “kata-kata” tapi perasaan dan emosi
Bagaimana cara Anthony Robbins membuat seminarnya menjadi menarik untuk diikuti? AR mengkombinasikan musik, gerakan, tarian, humor, bahasa tubuh, interaksi antar peserta, latihan grup kecil, refleksi diri, film, kisah cerita. Ini memungkinkan dia menyentuh audiennya dalam beberapa cara yang berbeda. Ia menstimulasi bukan hanya kata-kata yang dia sampaikan (audiory) dia juga menaikkan dan menurunkan suaranya (emotionally), dia juga bergerak dengan lincah (visual), dia mempergunakan musik (auditory & emosionally) dan dia memberi humor dalam seluruh seminarnya (perasaan feel good, physical & mentally).
Pendekatan seminar yang dilakukan Anthony Robbins seperti Steven Spielberg dalam membuat film-filmnya. Spielberg bukan hanya sebagai sutradara dan produser film terkenal, tetapi dia pandai mendramatisir situasi dan kejadian sehingga seolah-olah mendekati kenyataan. Pembaca tentu masih ingat dalam film Jurasic Park, yang sarat dengan musik, hewan purba dan gerakan efek video yang membuat jantung kita berdegup kencang merasakan ketegangan dalam film tersebut.
Kenyataanya Anthony Robbins dan Steven Spielberg, tahu bagaimana cara membuat audien dan pemirsanya tercengang, terbawa emosi melalui beberapa cara. Alasan mereka melakukan ini, karena mereka mengerti bahwa apa yang mereka jual bukan hanya kata-kata tetapi perasaan dan emosi.
Sebagai contoh: Bagaimana cara AR menggerakkan setiap orang untuk menyumbang foundation.
Anthony Robbins memiliki fondation (yayasan sosial) untuk rumah sakit, anak-anak putus sekolah dan kegiatan sosial lainnya. Di akhir seminar, dia mengambil waktu sekitar 15 menit untuk mengajak audien berdonasi.
Berikut petikan langsung AR:
”Kita semua tahu bagaimana pentingnya kita memperhatikan anak-anak putus sekolah, keluarga broken home, kemiskinan dan kesedihan seseorang di rumah sakit ataupun di dalam penjara. Namun saya ingin menceritakan kejadian beberapa minggu yang lalu tentang seorang sahabat bernama Tommy. Saat Tommy mendapat penawaran partisipasi dalam seminar, dia menerima amplop sukarela untuk Fondation. Lalu Tommy berkomitmen untuk menyisihkan uang sakunya  setiap bulan untuk disumbangkan.
Dalam amplopnya dia menulis, ”Tony ini uang saku saya selama satu bulan, saya percaya Anda akan menyumbangkan uang ini ke anak2 yang membutuhkan. Dan saya akan mengirimkan kepada Anda setiap bulan dari uang saku saya.” Tertanda Tommy. Ternyata Tommy baru berusia 8 tahun. Saya tergerak membaca surat tersebut. Selang beberapa minggu kemudian, saya ada keinginan telpon dia di negaranya. Namun yang menerima seorang Bapak, dan mengatakan terlambat, Tommy mengalami kecelakaan dan dia sudah meninggal 3 hari lalu. Dia menyampaikan ada titipan uang untuk disumbangkan ke fondation saya.
Saya sangat sedih terlambat bertemu dengan Tommy dan mengucapkan rasa terima kasih atas ketulusan hatinya. Saya terharu mendengar kisahnya yang tragis. Apakah anda bisa merasakan kesedihan yang saya rasakan atas kebaikan dan perhatian yang begitu berani dari seorang anak.Sekarang saya ingin bertanya pada Anda, siapa yang mau meneruskan cita-cita Tommy untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung. Silahkan angkat tangan… Dan bila anda ingin anak-anak seperti Tommy punya masa depan segeralah bantu mereka. Go.. Sekarang silahkan masukkan donasi anda pada amplop yang anda pegang saat ini.”    
* (dan semua orang di dalam ruangan hall berduyun-duyun menyumbangkan sebagian uangnya sekaligus berkomitmen memberi sumbangan secara periodik beberapa bulan setelah seminar. Mudah-mudahan Anda bisa merasakan apa yang disampaikan Anthony Robbins diatas)
Rahasia #7: Jika anda ingin berbicara dengan perasaan, anda harus menjadi penuh emosi tentang topik anda
Inilah mengapa ketika anda berada di depan audien, dalam banyak kasus, anda berusaha mengalihkan perhatian audien ke slide di depan atau power point. Cara yang efektif adalah pergilah ke tempat duduk audien, sentuhlah sebanyak mungkin orang di pundaknya di sekitar anda berdiri. Ingat, mereka tidak akan menggigit anda, mereka akan senang dan menghargai anda. Dan jika memungkinkan, kunjungilah audien yang duduk dideretan paling belakang sekali waktu. Saya mengerti mungkin anda akan berpikir, saya nggak ada waktu jika sampai harus mengunjungi peserta seminar di deretan paling belakang.
Tetapi sekali lagi jagalah selalu prinsip ini di dalam pikiran anda bahwa “Saya harus melakukan segala sesuatu agar saya bisa membangun ‘ikatan batin’ dengan audien saya”. Apa artinya membangun ikatan batin? Baiklah saya jelaskan seperti ini, bila dalam cerita anda, anda menunjukkan perasaan sedih, audien secara spontan ikut juga merasa sedih. Jika anda tertawa keras, audien anda juga ikut bergembira tertawa seperti anda. Ingat jagalah selalu kedekatan dengan audien anda. Audien anda merasa dekat dengan anda, mereka akan merasa nyaman, dan mereka akan memberi perhatian penuh pada presentasi anda.
Jika ikatan batin sudah terbangun, bahkan Audien anda yang akan selalu ingin dekat terus dengan anda. Ini yang terjadi dalam seminar AR. Banyak peserta seminar yang datang dari negara selain Singapore, seperti Thailand, Hongkong, China, Malayasi, Indonesia bahkan beberapa dari Australia. Mereka juga rela membayar mahal untuk bisa duduk di kursi deretan depan. Padahal harganya dua kali lebih mahal dari harga tiket normal.
Salah satu ciri yang sering digunakan untuk melukiskan sosok Anthony Robbins adalah ‘Passion’. Dengan kata lain, AR memiliki ‘greget’ dan antusias yang cukup berlebihan ketika dia berbicara. Seperti beberapa contoh cerita tentang AR di tulisan sebelumnya. Bagaiman cara AR menyampaikan materinya dengan penuh semangat dan antusias?
Kuncinya : Jadilah Antusias tentang topik anda dan transfer-lah perasaan anstusias dan emosi tersebut kepada audien anda.
Kita sering mendengar seseorang berkata tentang seorang pembicara yang katanya ilmunya sangat mumpuni, tapi komentar yang bisa diberikan, “Dia membosankan, dia terlalu kaku.” Ini artinya adalah Dia sebagai seorang trainer tidak cukup mengekspresikan dirinya dalam setiap presentasinya.  Dia hanya berkata-kata menyampaikan pesan presentasinya tanpa menunjukkan  perasaan antusias dan emosi positip.
Kini selalu tanamkan dalam pikiran anda, Anda tidak akan berbicara dengan penuh emosi dan perasaan bila anda menghayati dan antusias yang tinggi tentang topik anda.
Itulah satu alasan mengapa AR berbicara dengan penuh perasaan, dia sangat bersemangat dengan materi yang dia sampaikan, dan dia berbagi teknik dan strategi cara merubah hidupnya.
Rahasia #8: Gunakan tubuh anda untuk mendukung apa yang anda sampaikan
Ada Tiga Kekuatan Anthony Robbins yang dominan:
  • Body Language
  • Tonal Variety    (dibahas pada Rahasia #9)
  • Humor   (dibahas pada Rahasia #10)
Disamping memiliki kekuatan diatas, AR juga dikenal jago (trampil) dalam memadukan ketiga hal tsb. diatas panggung:
  1. Kemampuannya menggunakan bahasa tubuhnya untuk mendukung dan menguatkan apa yang dia katakan secara verbal
  2. Dia juga jago dalam mendramatisir cerita, pesan dengan menaikkan atau menurunkan nada suaranya dengan tujuan semakin menguatkan impak apa yang dia katakan
  3. Timing (saat yang tepat) dalam memberikan humor spontan disetiap pesannya
Body Language
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Albert Mehrabian, seorang Profesor dari UCLA University, menyimpulkan bahwa Faktor komunikasi personal adalah  7 persen dari kata-kata, 38 persen dari nada suara dan 55 persen dari bahasa tubuh. Dengan kata lain, ada pepatah yang mengatakan ‘Tindakan anda berbicara jauh lebih keras, Saya tidak bisa mendengar apa yang anda katakan”. Ini bukan hanya sekedar slogan. Ini adalah fakta yang sebenarnya. Dan itulah yang tidak bisa hilang dari Anthony Robbins.
Kata-kata yang bisa melukiskan bahasa tubuh AR diatas panggung adalah Dahsyat, dinamis, fantastis, hebat, luar biasa, sulit dipercaya, penuh percaya diri, powerful, penuh emosi, lucu, sexy. Kadang-kadang gerakannya cepat dan meledak-ledak seperti seekor harimau yang menyambar mangsanya. Dan sekali waktu dia seksi dan penuh kharisma, seperti aktor film Richard Gere di sebuah ruangan yang penuh dengan wanita. Sekali lagi itu semua tergantung dari point dan pesan yang dia buat untuk memberikan magic moment yang kuat bagi audiennya.
Ketika dia hendak menekankan pentingnya point yang akan disampaikan, dia akan sering memukulkan tangannya secara bersama, menepuk dada kuat-kuat, atau meninju telapak tangannya.
Pelajaran yang bisa diambil dari AR:
Jika anda sedang membawakan sebuah cerita, secara nyata, hayati dan hadirkan dalam diri anda, tentang karakter yang anda ceritakan. Ketika membuat sebuah point kunci, pastikan untuk menambahkan gerakan khas (atau disebut anchor) yang menguatkan point anda.
Sebenarnya kekuatan bahasa tubuh dari AR, ada di matanya. Jika dia mengekspresikan kekaguman, AR akan membuat matanya terlihat bulat dan besar secara spontan. Jika dia mengekspresikan orang yang lagi bingung, dia akan mengerutkan alisnya. Jika dia merasa tidak senang dengan kata atau tindakan seseorang, dia membuat kerut di dahi. Seperti apa yang saya tulis sebelumnya, atau bagi yang sudah pernah melihat AR secara langsung, AR tak ubahnya seperti seorang Aktor, yang menggunakan tubuhnya, dan suaranya, untuk menimbulkan perbedaan emosi yang bisa dirasakan jelas oleh audiennya, tergantung dari point yang dia tekankan.
Yang perlu anda ingat: mulut anda tidak harus melakukan semua pembicaraan, ijinkan tubuh anda, nada suara  dan ekspresi wajah untuk melakukan bagiannya.
Ingatlah Tukul Arwana
Sebagian besar dari Anda pasti pernah melihat Tukul show di acara Empat Mata yang disiarkan Trans7. Kalau saya boleh tanya pada rekan-rekan, “Apa yang khas dan sulit untuk dilupakan dari Sang Tukul Arwana?” Yang jelas, humornya segar dan alami, gerakan-gerakannya lucu yang sengaja dia ciptakan dan diulangi terus-menerus setiap kali dia tampil. Seperti misalnya gerakan tepuk tangan ala “simpanse”, kata-kata anchor “Kembali ke….Laptop”. Dan masih banyak gerakan dan gaya Tukul yang jenaka, celometan, olok-olok dan gaya macho ala Cover boy “Reynaldi”.
Bahkan yang pernah saya baca lewat email, salah satu pembicara dan juga kontributor di milis ini, Bapak Hari Subagya pernah secara panjang lebar mengupas Kisah Sukses Sang Tukul Arwana dari sisi yang berbeda. (Terima kasih Bung Hari, ide dan ceritanya sangat inspiratif)
Kalau boleh dikatakan, kekuatan Tukul bukan saja dari kata-kata saja, namun dikuatkan oleh nada suara, gerakan dan gaya yang selalu membuat orang sulit untuk tidak tertawa dan suka menonton aksinya di teve. Itulah yang dinamakan kekuatan sebuah ‘body language’.
Rahasia #9: Gunakan nada suara untuk menciptakan variasi emosi melalui presentasi anda
Tonal Variety (nada suara)
AR benar-benar seorang master yang memberi efek penuh emosional bagi audiennya melalui perubahan nada suaranya. Ketika ia ingin menyentuh hati para audien, dia akan merendahkan nada suaranya secara dalam dengan begitu serius, dan berbicara dengan begitu perlahan. Hasilnya, kata-katanya terdengar lembut dan emosional, dan secara reflek audien sedikit mencondongkan badannya ke depan seolah tidak mau kehilangan apa yang disampaikan AR. Kadang-kadang dia akan berbicara penuh ceria, suara sindiran yang menyenangkan dan mengena di hati.
Seperti yang anda lihat diatas, bahasa tubuhnya mendukung nada suaranya, dan yang pasti harus dikuatkan dengan pemilihan kata-kata yang tepat.
Dan memang Cara untuk men-‘deliver essence’ (menggambarkan perasaan), perlu training atau pelatihan secara khusus. Kalo di Luar negeri (US) ada sebuah seminar untuk mengerti caranya ‘nyetel’ perasaan diri kita, agar audien mengerti dan bisa merasakan perasaan sedih, gembira, takut, termotivasi seperti yang kita rasakan. Namun kita tidak perlu kecil hati, kita bisa latihan sendiri apa yang dinamakan ‘Magic mirror’. Yaitu berlatih di depan cermin melatih salah satu emosi, misal kagum, heran, damai dll.
Empat Mata : Tukul Arwana
Mungkin pembaca agak kesulitan membayangkan seperti apa peranan nada suara terhadap kata-kata yang disampaikan. Ada tips untuk mengerti mengapa nada suara sangat berpengaruh pada kata-kata yang kita sampaikan. Coba sekarang simak acara Empat Mata Tukul Arwana di Trans7 biasanya hari senin – jumat, mulai jam 21.30 malam. Tapi kali ini anda jangan melihat Tukul lagi beraksi di teve. Cukup dengarkan suaranya saja. Hanya mendengarkan suara, anda akan merasakan bagaimana Sang Tukul menyetel nada suaranya agar terlihat enak didengar dan menghibur. Anda akan bisa merasakan bagaimana nada suara Tukul bisa menunjukkan perasaannya seperti : marah, ngambek, mengolok-olok, serius, lucu. Semua dapat dikenali dari nada suaanya yang didukung body language-nya yang khas.
Rahasia #10: Humor adalah pelumas yang membantu pesan anda lebih lembut
Kemampuan AR dalam menggunakan humor begitu efektif. Itu adalah salah satu alasan mengapa semua audiennya sangat menikmati seminar-seminar AR. Ketika AR ingin membuat audiennya tertawa, dia memerankan sikap badan (phisiology) seperti Robbins William. Melalui seminarnya AR secara konstan, menyuguhkan cerita lucu, menghibur atau suka bermain dengan beberapa audiennya.
Contoh : ketika AR memberi gambaran seseorang yang tidak punya motivasi untuk mencapai goalnya. AR akan melakukan gerakan tubuh (phisiology) persis seperti orang yang depresi (pundaknya agak turun/membungkuk, mata terlihat sedih, berdiri tanpa tenaga, ekspresi ‘mengomel’ (protes keadaan) diri sendiri tercermin di wajahnya). Dan dengan mimik sedih dan suara berat dia berkata, “Saya tidak taaahu… Mengapaaa tidak ada satu orang pun…. yang menyukai sayaaaa…… Saya sangat setressss…” . Audien yang mendengar dan melihat ekspresi-nya yang lucu dan blo’on menjadi tertawa. Mengapa? Karena AR melukiskannya dengan lucu dan penuh humor, membuat audien ingat akan pesannya.
Berikut mengapa AR menganggap bahwa humor sangat penting di dalam seminarnya:
“saya mengatakan bahwa humor adalah bagian dari kepribadian saya. Tetapi perlu diigat juga apa yang sudah saya katakan sebelumnya: Saya percaya bahwa setiap orang lebih suka acara hiburan dari pada seminar. Sehingga, saya menghadirkan itu dalam seminar saya, jika anda ceria, penuh humor dan anda punya materi yang bermanfaat bagi orang lain, mereka akan dengan suka hati mendengarkan pesan anda. Kebanyakan humor saya tidak saya rencanakan, itu semua terjadinya spontan begitu saja. Ketika saya mendapatkan reaksi positip dari audien, otak saya mengingat humor tsb. Dan di waktu yang lain, saat saya berbicara di seminar di tempat lain, saya gunakan humor tersebut.”
Saya berpikir bahwa ketika seseorang, berada dalam situasi penuh tawa dan gembira, anda mempunyai peluang untuk membuat anchor (magic moment) untuk memperkuat pesan anda dan bisa men-sharingkan presentasi anda dalam waktu yang cukup lama. Mengapa? Karena seseorang akan selalu ingat humor anda.
Bagi rekan-rekan yang pernah datang di seminar Pak Tung Desem, anda pasti ingat beberapa joke dan humor Pak Tung di seminarnya. Misal: saat cara Pak Tung menghimbau peserta seminar untuk mematikan HP-nya, beliau berkata: “Sekarang angkat tangan kanan anda, kecuali yang tidak punya tangan kanan. Pegang pundak teman anda sebelah kanan. Ikuti kata-kata saya: “Pak, pak, bu, bu, tolong handphone-nya dimatikan terima kasih.””. Lalu pegang pundak teman kiri anda, ikuti kata-kata saya, “Pak, pak, bu, bu, handphone sudah saya matikan terima kasih. … dst”
Misal cara Pak Tung menjelaskan bahwa hidup ini perlu punya tujuan, TDW memberi perumpamaan seperti kita mau naik taxi. Pak Tung menceritakan kisah ini dengan gayanya yang khas.
“Sopir taxi akan menanyakan, tujuan kita kemana?
Lalu kita jawab : TERSERAH!
Ada 3 alternatif kejadian berikutnya. Sopir taxi yang pertama, akan mengejek anda, “Hidup kok nggak punya tujuan” dan dia bergegas tancap gas meninggalkan anda. Sopir yang kedua, tetap mengantarkan anda, tapi anda akan diturunkan di Rumah Sakit Jiwa. Mungkin dia pikir anda gila. Tapi sopir ketiga yang cerdas, akan menanyakan anda, berapa anda bawa uang. Lalu dia akan minta uang anda dan mengantarkan anda berkeliling sampai batas argo sesuai dengan jumlah uang anda, lalu anda akan diantarkan lagi di tempat semula anda naik taxi. “
(Para peserta yang mendengarkan kisah ini tertawa dan mengerti pesan yang disampaikan TDW). Inti pesan: Kita tidak akan pergi kemana-mana jika kita tidak menetapkan tujuan hidup kita.
Saya pernah juga menghadiri seminar Adam Khoo dari Singapore. Dia juga meniru gaya Mr. Bean untuk menunjukkan body language-nya.
Pelajaran yang bisa diambil di sini sangat jelas: Ketika anda menyampaikan sebuah presentasi tanpa ada humor di dalamnya, audien anda akan merasakan suasana monoton dan keganjilan di dalam pesan anda. Tapi mereka akan mudah ingat pesan anda, jika anda menggabungkan humor ke dalam pesan anda.
Rahasia #11: Pastikan bahwa anda telah melakukan segala upaya yang bisa anda perbuat untuk membuat topik anda menjadi relevan dan bermanfaat bagi audien anda
Materi Yang Powerful ibarat Batu Penjuru Presentasi Anda
Sudah diakui banyak orang, keahlian dan seminar Anthony Robbins adalah salah satu yang terbaik sejauh ini. Tetapi apa yang sebenarnya membuat AR begitu fenomenal, dan mengapa setiap orang dari atlit profesional sampai seorang presiden mendengarkan dia. Itu karena materi yang dia sampaikan begitu POWERFUL!. Atau meminjam istilah Pak Tung, AR begitu DAHSYAT!
Lebih spesifik lagi, apa yang membuat AR begitu efektif?
Karena dia mempunyai kemampuan menyampaikan informasi kompleks menjadi begitu sederhana, begitu menarik dan mudah dicerna. Menyampaikan informasi tersebut dengan penuh semangat, begitu antusias dan menimbulkan dampak emosi yang positip.
Bagaimana cara AR menemukan materi yang begitu menarik? AR mulai memilih materi yang ada relevansi (hubungan kuat) dengan audiennya. Dengan kata lain semakin audien anda tertarik dengan apa yang anda sampaikan. Sebaliknya berlaku juga: semakin sedikit audien terhubung dengan topik anda, mereka menjadi kurang tertarik dengan apa yang anda sampaikan.
Dalam Seminar AR, sering kali ada demo dan terapi untuk mengatasi trauma atau phobia terhadap sesuatu. Misalnya phobia kecoa, ular, ketinggian. Ada juga yang trauma kekerasan rumah tangga, pelecehan seksual, pernah diperkosa, pernah mengalami tragedi pembunuhan dll semua dibantu dengan terapi pada saat seminar.
Cuplikan Demo Terapi ala AR (Singapore, Sept 2004)
Dibawah ini saya ceritakan sedikit terapi yang dilakukan AR saat seminar. Karena saat itu saya terkesan banget dengan cara AR membantu orang lain mengatasi masalahnya.
Ada seorang peserta dari Indonesia, sebut saja namanya Stefanie, seorang cewek cantik, umurnya sekitar 18 tahun. Dia berdiri dan menceritakan masalahnya pada AR, bahwa dia sulit untuk dapat konsentrasi dalam hal apapun, dan menjalani hidup begitu tertekan. Dia sulit untuk bisa tersenyum, bergembira seperti teman-teman sebayanya. Dia tidak tahu bagaimana cara mengatasi masalahnya.
Lalu AR mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada Stefanie. Dari gayanya, Stefanie tergolong seorang cewek tomboy. Ternyata ayahnya hadir di sana. Jadi ayahnya-lah yang mengajak Stefanie ikut seminar AR, supaya bisa mengatasi masalah yang menimpanya.
Dari wawancara AR, diketahui ayah Stefanie seorang pengusaha besar dan pemilik beberapa perusahaan di Jakarta. Diketahui bahwa Stefanie adalah anak tunggal. Dan Ayahnya bersikeras mendidik Stefanie secara keras, karena dia nantinya yang diharapkan bisa meneruskan ayahnya memimpin perusahaan.
Lalu berikutnya AR memberi beberapa pertanyaan pada ayah Stefanie.
“Apakah Anda mencintai anak anda (Stefanie)?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
“Apakah Anda ingin anak anda tumbuh menjadi gadis dewasa?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
“Apakah Anda ingin menjadi orang tua yang baik bagi anda anda?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
“Apakah Anda senang jika Stefanie bisa bergembira seperti gadis sebayanya?” (Ayah Stefanie mengiyakan)
Setelah cukup mendapat informasi AR mulai bicara kepada ayah Stefanie.
“Kalau saya bicara agak keras apakah Anda tidak tersinggung? Apakah anda siap menerima nasehat saya”, kata AR pada ayah Stefanie. Ayah Stefanie pun mengiyakan.
Untuk sesaat suasana menjadi hening, AR membalikkan badan berjalan menjauhi audien. Dan berikutnya dia membalikkan badan dan berjalan diujung tepi panggung dengan wibawanya sebagai orang yang seolah-olah begitu berkuasa.
Dengan gerakan yang pasti, AR mengangkat tangan kanannya dan menunjuk kepada Ayah Stefanie sambil berkata keras dengan nada yang tinggi dan cepat:
“Anda tahu nggak…..Anda orang tua yang sangat kejam….Mengapa anda memperlakukan anak anda seperti itu….. Apa dosa anak anda….. Apakah dengan memperlakukan anak anda sebagai laki-laki dia akan menjadi dewasa? Lihat itu hasilnya…. . anak anda menjadi stress…..dan merasa hidup tidak ada gunanya. Anda telah merusak hidup anak anda…..!
Apakah itu namanya… Anda mencintai Anak anda …? dst…
Ayah Stefanie merasa kaget dengan kata-kata AR. Begitu juga seluruh audien, hening dan merasa kaget, karena AR tidak biasanya bicara sekeras itu. Apalagi Ayah Stefanie sebagai seorang bos atau pimpinan, dimana semua orang takut pada dia, dan memang selama ini tidak ada yang berani berkata keras pada dirinya. Kini dia baru sadar bahwa cara dia salah dalam mendidik anak. Dia telah berharap begitu tinggi pada anak tunggalnya, sehingga memperlakukan dia seperti itu.
Singkat cerita, setelah menjalani sesi terapi secara life sekitar 15 menit, Stefanie dan ayahnya saling minta maaf dan berpelukan. Dan yang lebih penting lagi, Stefanie bisa tersenyum ceria dan nampak seperti seorang gadis yang tidak punya masalah.
Yang bisa dilihat disini adalah penguasaan public dari AR sangat mumpuni dan cara dia mengatasi problem peserta sangat diakui dengan metode “Break the pattern” (memotong pola ayah Stefanie) maupun Re-framming ala NLP.
* Jika Ayah Stefanie mengabaikan saran AR, maka anaknya akan semakin menderita, tapi jika dia mau berubah, membantu anaknya tumbuh sebagai gadis normal, maka dia akan mendapati anaknya yang lebih dewasa dan bertanggung jawab.
The Robbins Speaking Formula:
Berikut inilah Formula AR dalam menyusun materi presentasinya. “Formula” disini artinya Tips langkah demi langkah bagaimana cara AR mengembangkan kualitas materi presentasinya.
1. State your main idea (Kondisikan topik utama anda)
Jika anda ingin memiliki topik yang terbaik, mulailah dengan memberi pertanyaan yang terbaik. Kualitas hidup anda ditentukan oleh kualitas pertanyaan anda, begitu komentar AR. Jika pertanyaan anda seperti, “Mengapa saya”, “Mengapa ini selalu terjadi pada saya?” Maka anda berada dalam kondisi tidak semangat / tidak ada kekuatan.
Tetapi jika anda menanyakan seperti, “Bagaimana caranya saya bisa keluar dari masalah ini?” atau “Bagaimana saya membuat ide ini bekerja bagi banyak orang?”Bagaimana cara menggunakan energi saya untuk membantu banyak orang bisa berubah?” Maka anda akan mempunyai jawaban yang fenomenal, dan jawaban memberi anda kekuatan…. Kekuatan untuk merubah dunia anda dan dunia orang lain.
2. Explain why it’s important (Jelaskan mengapa topik anda sangat penting)
Gunakan pertanyaan yang berkualitas. Apa manfaat nyata dari topik ini? Mengapa topik ini begitu penting bagi orang lain? Apa contoh nyata dari topik ini? dst
3. Give an example
Berikan sebuah contoh apa yang terjadi jika audien tidak melakukan ide anda. Kemudian berikan sebuah contoh apa yang terjadi jika audien melakukan ide anda. Asosiasikan, jika audien melakukan apa yang anda sarankan, dia akan memperoleh manfaat real yang memuaskan mereka, impian mereka tercapai. Namun jika mereka tidak melakukan apa yang anda sarankan, mereka akan menerima konsekuensi besar, goal mereka tidak tercapai, dan mereka akan menderita karena mengabaikan saran anda. (akan dibahas lebih dalam di Rahasia #12)
4. Restate your main idea & reinforce
Kuatkan kembali pesan anda dan manfaat nya bila mereka melakukan ide anda dengan segera.
Rahasia #12: Beri audien anda contoh yang spesifik/jelas konsekuensi apa yang terjadi jika mereka tidak segera ’take action’ terhadap pesan anda. Mengikuti pesan anda akan memberi mereka manfaat nyata yang akan mereka terima jika mereka melakukan apa yang anda sampaikan.
Kunci pembicaraan AR selama 4 hari seminar:
1. Hidup anda saat ini adalah hasil dari keputusan masa lalu yang telah anda buat
2. Masing-masing dari diri anda memiliki kekuatan dan potensi yang tidak terbatas
3. Kehidupan anda 5 tahun ke depan ditentukan oleh keputusan anda saat ini
4. Kehidupan anda akan berubah saat anda berani mengambil ‘K’ Besar (Keputusan Besar) dalam hidup anda.
5. Tools (Cara untuk berubah) telah ditemukan di depan anda (teknik yg ditawarkan AR) untuk mencapai apa yang anda impikan.
Jadi Inti Pesan AR adalah : ANDA HARUS BERUBAH SEKARANG!
Dengan cara mengambil sebuah Keputusan Besar (atau disebut ‘K’ besar). Apa ‘K’ besar anda? Sebab Keputusan yang Besar yang anda ambil akan menghasilkan Action yang besar, Action besar akan merubah hidup anda. Jika keputusan itu dilakukan, maka impian anda akan tercapai, jika keputusan itu dilanggar, hidup anda bakal lebih menderita.
Cerita Saya :
Untuk memperjelas topik kali ini, ijinkan saya sedikit sharing pengalaman saya. Pengalaman saya ini hanyalah bertujuan agar pembaca lebih mudah memahami apa yang dimaksudkan AR dalam topik ini. Saat itu hari ketiga, malam hari, AR memberi materi tentang Refleksi untuk mengambil komitmen ‘K’ besar dalam hidup masing-masing peserta.
Saya ceritakan dulu sebelumnya bahwa saat datang ke seminar AR, saya tidak beda dengan orang pada umumnya. Datang dengan kondisi keuangan tidak menguntungkan. Namun karena saya tahu sari seorang teman, bahwa Seminar AR benar2 luar biasa, saya memberanikan diri untuk mencari pinjaman uang. Satu hal yang mengganjal pikiran saya saat itu adalah saya belum berani menikahi pasangan saya, Lina, walaupun sudah pacaran selama 4 tahun. Saya telah menunda-nunda selama hampir 2 tahun. Melalui proses secara tertulis akhirnya saya menuliskan ‘K’ besar saya adalah: Menikah di bulan Desember 2004
Step selanjutnya AR membantu audiean melalui sesi visualisasi & incantation (orang lain menyebut afirmasi) bagaimana cara menguatkan intensitas komitmen tsb agar masuk ke dalam ‘Unsconcious’ (pikiran bawah sadar).
Apa beda afirmasi dan incantation?
Afirmasi: kita memasukkan kata-kata yg positip pada diri kita secara berulang-ulang.
Incantation: Memasukkan kata-kata disertai intensitas emosi yang sangat kuat, dan memberi daya energi yang tinggi, sehingga bisa membuat kita menangis, terharu. Di sinilah terjadi ‘short cut’ masuk secara automatically ke bawah sadar. Dan akan menjadi reminder dalam setiap detik langkah hidup kita.
Kita tahu kalau biasanya Goal setting adalah kita visualisasi atau membayangkan apa yang kita inginkan. Tapi AR melakukan ‘break the pattern’ dengan mengajak audien untuk visualisasi ‘Apa yang terjadi seandainya Goal Anda (K besar anda) TIDAK TERCAPAI?’ (AR memandu audien dengan kata-kata yang powerful diiringi musik yang penuh motivasi)
Dalam Visualisasi saya tiba-tiba terbayang, seandainya saya tidak jadi married, maka pasangan saya akan kecewa pada saya, sebagai seorang laki-laki saya tidak punya harga diri lagi, saya menjadi orang yang peragu, takut akan masa depan. Saya juga tidak akan dipercaya lagi oleh orang tuanya Lina. Dan juga orang tua saya menjadi sedih. Hal yang lebih fatal lagi, hubungan kami menjadi putus dan hidup saya akan hancur.
Saya benar-benar tidak mau itu semua terjadi pada diri saya. Membayangkan situasi tersebut membuat saya menangis dan tidak mau goal saya tidak tercapai.
Singkat cerita, beberapa perasaan menyakitkan tsb. sudah cukup kuat untuk semakin membulatkan tekad saya bahwa saya harus berani ambil keputusan saat ini. Walaupun saya tahu kondisi keuangan saya minus dan tidak punya tabungan sama sekali. Malam itu juga menjelang seminar, saya SMS memberitahu pasangan saya di Surabaya. Lina kaget dan tidak percaya, namun karena intensitas keyakinan saya yang tinggi saat itu, dia bersemangat dan mau mendukung.
Setelah pulang di Sby, atas saran2 AR, saya melakukan rencana tindakan. Dan sejak saat itu setelah saya umumkan bahwa saya akan married bulan Desember 04, tiba2 ada banyak sekali bantuan, berkat, pekerjaan dan jalan yang terbuka di depan mata saya. Akhirnya tgl. 8 desember 2004, kami married dan dirayakan sederhana di Oriental Rest. Surabaya. Beberapa rekan2 graduate AR juga hadir di acara tsb, seperti Ibu Eva Sutanto (Organizer TDW di Sby), Hadi Sumarsono (Ketua Lions Club, graduate AR Malaysia), Hari Suwanda (Trainer Option Trading Seminar), Fransciscus, Yosep, Ira dll. Sebagai MC dibantu Harry Sulistyo (Program Manager & Penyiar Radio JJ FM Sby). Terima kasih rekan-rekan yang telah membantu dan support saya.
Dapat disimpulkan di sini:
Anda harus mempunyai pesan yang sangat kuat untuk disampaikan pada audien. Apa manfaat nyata bagi audien yang melakukannya. Dan apa kerugian yang akan mereka peroleh jika tidak melaksanakan pesan anda tsb.
“Everyone Can Change, ‘cauze Impossible is Nothing”
Rahasia #13: Cara yang paling efektif untuk mengilustrasikan pesan anda adalah melalui kekuatan sebuah cerita
Cerita atau kisah, tanpa diragukan sedikitpun, merupakan jalan yang paling efektif untuk mengkomunikasikan ide anda kepada audien. Karena dari sebuah cerita sering kali bisa mem-bypass “Critical Left Brain”, otak kritis kita, atau (dalam dunia hypnosis biasa disebut Critcal Filter) dan masuk dalam lingkaran kesadaran kita melalui otak kanan yang lebih kreatif dan intuitif.
Satu hal yang pasti adalah “Setiap orang suka mendengarkan cerita”. Dan sama seperti halnya humor, cerita anda akan selalu mendukung dan menguatkan point yang anda sampaikan.
Misal, ketika AR ingin menggarisbawahi point berikut: “Yang penting, bukan apa yang terjadi pada diri anda, tetapi apa yang anda lakukan terhadap kejadian yang anda alami.”
AR menceritakan sebuah true story tentang kejadian mengerikan yang dialami oleh W Mitchel. Mitchel mengalami kecelakaan yang sangat mengerikan. Saat dia mengendarai sepeda motor tiba-tiba terlihat truk berhenti mendadak. Dalam usahanya mengurangi kecepatan, ia terperosok ke bawah truk. Tutup tangki bensinnya terlempar, dan hal buruk pun terjadi. Bahan bakar mengalir keluar dan membuat sepeda motornya meledak, sehingga 85% tubuhnya mengalami luka bakar.
Ketika audien mulai terbawa dalam ceritanya, AR menggunakan nada suara dan bahasa tubuhnya sedemikian rupa membuat audiennya bisa merasakan emosi miris (ngeri) dari cerita tsb.
Dan bagaimana cara Mitchel mengatasi apa yang dialaminya. Ia tidak menyerah. Ia berusaha tetap hidup dan meniti kembali karier usahanya. Ia masih hidup sehat tinggal di Colorado. Sejak kecelakaan motornya yang mengerikan, ia diketahui lebih berhasil dan bahagia dari sebelumnya. Ia menjadi orang yang paling berpengaruh di Amerika dan menjadi jutawan. Bahkan mencalonkan diri menjadi anggota kongres dan gubernur Colorado.
Anda bisa baca cerita lengkap W Mitchel di dalam buku Anthony Robbins “Unlimited Power.” Bab 2 “The Difference that makes the difference” (Diterjemahkan oleh Team Delapratasa) .
AR bukan hanya pandai dalam berbicara, dia juga jago dalam menghidupkan sebuah kisah menjadi enak untuk dikonsumsi.
Kisah Silvester ‘Rocky’ Stallone
Bagaimana memiliki fokus dan komitmen terhadap apa yang anda inginkan. Saya masih ingat betul cerita AR tentang sebuah perjuangan tanpa kenal menyerah. AR tidak menjelaskan dengan bahasa yang indah. Dia menghadirkan sebuah kisah hidup Silvester Stallone.
Pada tahun 1974 Sylvester Stallone adalah actor figuran yang bokek, tidak punya uang. Ketika menonton suatu pertandingan tinju, ia terinspirasi oleh seorang petinju yg belum punya nama yang saat itu bertanding begitu gigih melawan sang juara sejati “Mohammad Ali. Buru-buru ia pulang dan dalam pikirannya yg kreatif ia menulis sebuah cerita film. Setelah bekerja siang malam selama 3 hari tanpa berhenti, ia menghasilkan draft dari naskah pertama sebuah cerita berjudul “Rocky”.
Lalu Stallone mengajukan tulisannya kepada para produser film. Namun tidak ada yang memberi tanggapan serius atas naskah cerita tsb. Saat itu ia masih single, dengan ditemani anjing kesayangannya bernama Timmy. Ia berusaha keras selama 2 bulan namun masih belum menampakkan hasil, sampai suatu hari ia sama sekali tidak punya uang. Dengan sangat sedih ia menitipkan anjingnya dengan hanya dihargai $25 untuk bisa menyambung hidupnya. Namun satu hal, Stallone tidak pernah berhenti berusaha. Ia menawarkan naskah ceritanya tidak kurang dari 600 kali kepada semua produser dan studio film.
Sampai suatu hari, ada sebuah studio menawarkan $20,000 dengan tokoh utamanya dibintangi oleh Ryan O’Neal dan Burt Reynolds. Stallone kegirangan mendapat penawaran tsb. Akan tetapi ia ingin tetap membintangi filmnya tersebut. Lalu ia menawarkan diri untuk bermain cuma-cuma. Ia ditolak oleh sang sutradara. Stallone pun menolak penawaran tersebut, walaupun sesungguhnya dia sangat membutuhkan uangnya.
Lalu mereka menawarkan $80,000 dengan syarat bukan dia yang membintangi tokoh utamanya. Kembali ia menolak. Mereka memberitahunya bahwa Robert Redford tertarik, mereka bersedia membayar Stallone $200.000. Sekali lagi Stallone menolak mereka.
Mereka naikkan penawaran menjadi $300.000 untuk sebuah naskah cerita tsb. Stallone memberitahu mereka bahwa, ia tidak mau jika tidak melibatkan dirinya. Mereka menawarkan Stallone $330.000, Stallone bersikeras tidak akan mau melihat filmnya dibuat kalau tidak boleh membintangi tokoh utamanya.
Akhirnya mereka setuju Stallone menjadi tokoh utamanya, namun ia hanya dibayar $20.000 untuk naskah ceritanya ditambah $340 per minggu sesuai upah minimal seorang aktor. Setelah dipotong biaya-biaya, komisi agen, dan pajak, ia hanya mendapatkan penghasilan bersih sebesar $6,000 bukannya $330,000.
Begitu mendapat uang, lalu dia mencari orang yang membeli anjingnya tsb di sebuah club malam. Namun sang pembeli tidak mau melepaskan Timmy begitu saja. Stallone lalu memberi tawaran 2 kali lipat, tetap ia tidak mau. Lalu $100, $200, tetap tidak diberikan. Penawaran terus berlanjut. Stallone tidak menyerah karena Timmy sudah dianggap seperti sahabatnya dan sudah menjadi bagian dari hidupnya. Akhirnya dia harus mengeluarkan $3000, ditambah syarat melibatkan sang pembeli sebagai pemeran tambahan dalam filmnya tersebut.
Namun apa yang terjadi selanjutnya? Dua tahun kemudian, di tahun 1976 Stallone dinominasikan meraih Academy Award sebagai Aktor Terbaik. Film Rocky tersebut memenangkan tiga oscar, Film terbaik, Sutradara terbaik dan Skenario Film terbaik. Serial Rocky (Rocky 1 -5) setelahnya meraih hampir $1 milyar, menjadikan Stallone seorang bintang film internasional. Ikutilah firasat dan intuisi anda, tetap fokus pada apa yg anda inginkan.
Bagaimana cara membangun sebuah kisah atau cerita? Mulailah dengan kisah hidup anda sendiri. Kisah mana yg perlu diceritakan? Apapun yang bisa menambah nilai bagi topik anda dan memperkaya kehidupan audien anda.
Kisah Hidup Saya: Menjadi seorang ‘Tukang Sapu’ di sekolah
Saya dulunya juga merasa tidak punya kisah hidup yang menonjol. Karena sebagian besar kisah hidup saya adalah rentetan kegagalan demi kegagalan. Hingga akhirnya kisah hidup AR yang telah menginspirasi saya (Kisah hidup AR akan saya ceritakan di Rahasia #16)
Saya pernah hampir dikeluarkan dari sekolah karena, tidak bisa bayar SPP selama 4 bulan. Saat itu saya kelas 3 SMP dan ayah saya kena PHK. Sampai akhirnya dengan menahan rasa malu dan gengsi, saya melamar menjadi tukang sapu di sekolah saya, setelah jam pulang sekolah. Dari situ saya bisa membayar uang SPP dan membeli peralatan sekolah. Saya juga pernah gagal menembus UMPTN 3 tahun berturut-turut. Gagal dalam merintis usaha dan dalam pekerjaan. Namun sekarang saya bisa mengambil manfaat dan melakukan Reframming (seperti yang dilakukan W, Mitchel): ”Bahwa pengalaman kegagalan saya membuat daya juang saya jauh lebih tinggi dan semakin memupuk sikap pantang menyerah. Ada suatu maksud dan tujuan yang lebih baik dari setiap kejadian buruk yang kita alami.”
Mungkin kalau tidak gagal di bangku kuliah, saya tidak menjadi seperti sekarang ini sebagai Trainer. Saya mungkin seperti teman-teman kuliah saya yang saat ini bekerja di bank atau perusahan sebagai karyawan biasa. Terima kasih setulusnya saya sampaikan Pak Tung & TDW resources, atas bimbingan dan dukungannya selama ini.
Saya juga pernah memberikan training untuk sekolah alumni saya, SMPK St. Vincentius Surabaya. Saya berbicara dihadapan 40 guru-guru yang dulu sebagian pernah mengajar saya. Mereka sangat heran dan kagum dengan perubahan yang saya alami, yang dulunya seolah tidak punya harapan di masa depan. Terima kasih Suster Aloysia PK (Pimpinan sekolah) dan mantan guru-guru saya, yang telah membimbing saya selama ini. Dari cerita saya, dan kisah Sylvester Stallone, saya berharap anda semakin mengerti arti sebuah kisah atau cerita dalam presentasi anda.
Point topik ini yang perlu diingat: Sabarlah dengan diri anda ketika anda pertama kali membangun cerita anda. Mulai dengan cerita tentang diri anda sendiri, cerita para orang sukses, kisah kegagalan mereka dan turning poin (titik balik) dari kegagalan mereka, itu yang ingin diketahui oleh audien anda. Setelah cukup berlatih dan terus mengasah kemampuan anda, jika anda tidak menyerah, suatu hari anda akan menjadi orang yang jago bercerita dan menghadirkan kisah dengan dramatis. Sehingga melalui kisah tsb, pesan anda menjadi lebih hidup dan penuh makna.
“It’s your decisions and not your conditions that shape your Destiny. (Anthony Robbins)”
Rahasia #14: Anda tidak harus menjadi sempurna dalam berbicara. Pesan atau cerita yang penuh emosi dan energy yang akan selalu diingat oleh audien anda
Disamping AR memotivasi audiennya, adalah sangat penting, AR juga menyediakan tools yang dibutuhkan semua orang untuk membuat perubahan yang bersifat jangka panjang.
AR mengatakan: Apa yang telah saya lakukan saat ini selain motivasi adalah memberi orang lain, wawasan dan ketrampilan yang bisa merubah hidup mereka. Saya berpikir orang butuh keduanya. Kebanyakan beberapa pelatih / trainer hanya mengajarkan sesuatu seperti positive thinking atau sesuatu yg sangat bernilai. Namun mereka lupa tidak memberikan tools bagaimana cara merubah hidup orang lain secara jangka panjang.
Contoh kisah AR tentang topik ini yang saya tahu adalah: tentang Living Health (Cara Hidup Sehat). Kalau anda mendengar topik tsb. pasti heran, kok Living health diajarkan di seminar motivasi? Semula saya juga heran, karena kita pasti bisa belajar lewat buku para pakar kesehatan di setiap toko buku. Tetapi setelah saya mengikuti dengan seksama, ternyata yang diajarkan AR adalah Result alias Hasil. Bagaimana kita tetap sehat dan berenergi setiap saat.
Bagaimana cara AR mengemas materi presentasinya?
AR mulai dengan bercerita bagaimana dia merasa letih dan kurang bersemangat sepulang roadshow seminarnya di berbagai kota. Lalu dia mempelajari berbagai sumber buku tentang kesehatan tapi tidak membawa hasil yang diharapkan. Sampai dia menemukan seseorang yang telah berhasil memiliki energi dan kebugaran yang luar biasa. Orang tersebut adalah Stu Mittleman yang tercatat dalam Guiness Book of Record. Stu Mittleman sanggup melakukan lari marathon sejauh 11 km setiap hari tanpa lelah dan tetap sehat bugar. Mengapa dia bisa melakukan itu? AR lalu meniru apa saja yang dilakukan oleh Stu Mittleman (dalam NLP biasa disebut Modelling). Mulai dari cara dia bernapas, Apa yg dia minum, jenis olah raga yg dilakukan, jenis makanan dan cara makan yang efektif.
Hasilnya, AR bisa kembali bugar dan memiliki energi luar biasa pada setiap seminarnya.
Agar audiens tahu bahaya lemak hewan dan daging, AR memutar sebuah cuplikan film tentang penyembelihan sapi di sebuah rumah pemotongan hewan. Betapa hewan yg mengalami ketakutan akan banyak mengeluarkan toxin (racun) dari dalam tubuhnya. Lalu kaidah cara bernapas yg benar, kebutuhan akan air, kombinasi makanan, kasiat buah dan sayuran, Bahayanya kopi, alkohol dan nikotin. Semua presentasinya disertai, riset yang lengkap, testimomial dan cuplikan film yang mendukung pesannya. Semua audien merasa terbawa pola yang ditawarkan AR.
Singkat kata, AR memaparkan strategi cara memperoleh energi yang luar biasa dengan mengajak audien mempraktekkan ”Tantangan Mental 10 hari”. Artinya selama 10 hari sama sekali tidak makan makanan yg bernyawa (makanan daging, telor, ikan dll). Ternyata banyak sekali mereka yang mempraktekkan untuk vegetarian dan merasakan manfaatnya.
Para pembaca bisa melihat tentang Living Health di buku Unlimited Power Bab 10: Energy Bahan Bakar Kesempurnaan. Atau bagi yang anda ingin lebih mengerti, bisa mendengarkan CD Audio Anthony Robbins judul : Living Health (9 CD), The Body You Deserve (11 CD), atau Personal Power (25 CD), khususnya disc ke-17.
Berikut saran AR bagi mereka yg berbicara didepan public:
”Saya berkata bahwa Kunci yg paling penting dalam berbicara bukan menjadi sempurna, atau tahu dengan pasti apa yang anda katakan, atau bagaimana cara anda mengatakannya. Tetapi anda harus mempunyai perasaan yg kuat tentang apa yang akan anda bicarakan. Kekuatan emosi anda dan keyakinan anda akan materi anda yang akan selalu diingat oleh audiens.
“My whole key is passion. I have so much passion about what I talk about that it just flows” (Anthony Robbins)
Rahasia #15: Jalan untuk menjadi pembicara terbaik adalah berbicaralah sesering mungkin, sesering anda bisa.
Sewaktu saya mengawali menjadi seorang trainer, saya bertanya tanya, bagaimana caranya bisa berbicara sesering mungkin. Saya membaca berbagai buku dan saya mendapati saran AR sebagai berikut:
”Pergilah keluar rumah dan berbicaralah ke setiap orang yang anda jumpai. Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatan tindakan untuk berbicara pada setiap orang yang anda temui. Pembicara yang powerful adalah pembicara yang bisa meyakinkan seseorang, dan bukan hanya berbicara menyampaikan informasi. Tetapi berbicara untuk mempengaruhi dengan cara yang positip. Jika setiap hari anda pergi keluar dan anda berbagi pesan anda kepada orang lain didasari emosi dan perasaan yang kuat, anda sedang menuju menjadi pembicara yang sukses.
Cerita Beberapa Pembicara:
Sewaktu tahun 2004, saya juga pernah menanyakan kepada Pak Tung, bagaimana awal setelah memutuskan menjadi pembicara. Saat itu Pak Tung memberikan seminar secara Gratis ke berbagai kelompok, organisasi dan kalangan. Pak Tung berbicara ke berbagai event. Kini jadwalnya sangat padat. Bahkan Pak Tung pernah berbicara 48 kali hanya dalam waktu satu bulan. Sampai sekarang pun Pak Tung juga masih sering memberikan seminar gratis ke beberapa kota. Rekan-rekan milis pasti pernah minimal satu kali merasakan seminar gratis ala Pak Tung. Bahkan kemarin, ada banyak orang kebagian rejeki, termasuk beberapa rekan milis, mengikuti seminar gratis Pak Tung ”Financial Revolution” 3 hari, tgl. 4-6 April hanya dengan membeli buku Marketing Revolution. Pak Tung memang Super Dahsyat!
Narasumber kita bidang NLP, Bapak Krishnamurti, di awal karir sebagai pembicara di tahun 2002, juga menerapkan hal yang sama. Saya pernah berkesempatan membantu Mas Krishna, menjadi seminar organizer untuk sosial dan organisasi di Surabaya. Beliau dengan senang hati melayani semua peserta, walaupun dengan hasil sukarela. Saat ini dalam kurun 5 tahun telah memberikan kelas Motivasi: lebih dari 600 kelas, dihadiri > 300.000 orang di 20 kota besar Indonesia. Dipercaya > 300 klien baik perusahaan maupun institusi. Salut buat Mas Krishna yang selalu low profile, ’welcome smile’ dan personal approach-nya yang mumpuni.
Adi W Gunawan juga menerapkan untuk berbicara sesering mungkin. Perkenalan saya dengan Pak Adi sudah cukup lama. Terutama saya mengagumi Riset ilmiahnya yang selalu diupdate, tentang materi yang disampaikannya. Saat ini Pak Adi sedang Road show “The Secret of Mindset” di 12 kota yang disponsori oleh Gramedia, belum lagi seminarnya yang lain dan juga berbagai inhouse training. Saya juga berkesempatan mengikuti seminar Roadshow-nya minggu kemarin di Malang. Terima kasih Pak Adi. You’re The Great Speaker!
Di beberapa milis, kita juga bisa melihat semangat tak kenal lelah para moderator milis maupun pengelola blog dalam usaha meng-explore diri dan memberi nilai lebih bagi pembaca dan audien-nya. Kalau boleh kita sebut : Bapak Teddi P Yuliawan, Ikhwan Sopa dengan Workshop E.D.A.N, Hingdranata Nikolay, Ronny ’LOA’ FR, Hari Subagya, Wuryanano, Hendry Risjawan, Prima Adji S, Tjia irawan, Erwin Irianto, Krisnawan Putra, Mohamad Yunus, Henny Budi H, Lina C Patuwo, dan masih banyak lagi daftarnya akan begitu panjang. Anda semua telah memperkaya semangat kami, melalui kualitas Anda sebagai Inspirator sejati.
“I think the purpose of life is to do something that contributes and helps you to touch people beyond our lifetime.” (Anthony Robbins)
Kunci untuk topik ini adalah: anda harus percaya pada apa yang anda bicarakan, tanpa ragu sedikit pun. Anda harus tahu apa goal anda ketika anda sedang berbicara. Jika ini terus-menerus anda lakukan, anda akan memiliki fleksibiltas yang tinggi, hingga anda nantinya akan mendapatkan hasil yang anda inginkan.
Rahasia #16: Seluruh hidup anda berubah di saat anda mengambil keputusan dalam hidup anda
Berbicara mengijinkan anda membuat perbedaan dalam hidup orang lain
Berikut ini, AR menyampaikan, bahwa seorang pembicara publik mempunyai kesempatan untuk merubah hidup orang lain :
“Saya selalu mempersiapkan materi apa yang benar-benar bisa merubah kehidupan orang lain. Ketika saya telah melakukan itu, saya tahu bahwa orang-orang di dalam ruangan tidak akan lupa apa yang kita katakan hari itu….. never! Saya pernah, kedatangan beberapa orang, yang 10 tahun lalu mengikuti seminar saya, dan berbagi dengan saya, meskipun sudah lewat satu dasa warsa. Mereka masih ingat apa yang saya katakan dan itu sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka selama ini.”
Jika anda bisa membuat presentasi / pesan yang bisa merubah hidup banyak orang, maka kehidupan mereka akan meningkat luar biasa. Pesan AR dalam seminar-seminarnya sangat powerful dan penuh dengan inspirasi untuk berubah. Bahkan AR menyentuh hati orang lebih banyak lagi melalui buku, tape, vcd, internet dan infomercial melalui televisi atau surat kabar. Kenapa AR melakukan itu semua, katanya, “Karena saya ingin membantu kehidupan banyak orang agar menjadi lebih bernilai / bermakna bagi dirinya”
Sekarang bagaimana agar menjadi pembicara yang efektif? Teruslah anda meng-update materi dan pengetahuan anda. Belajarlah bagaimana cara menulis, mengorganisir, dan cara menyampaikan pesan dengan penuh inspirasi dan membangkitkan semangat hidup audien anda.
Jika anda telah cukup mengembangkan materi anda, pribadi anda akan ikut juga bertumbuh. Hingga suatu hari, anda akan bertumbuh menjadi pembicara yang inspiratif. Anda nantinya akan merasakan kebahagiaan spiritual, dan anda menyadari, telah membuat sebuah perbedaan dalam hidup banyak orang. Ini adalah perasaan / emosi yang luar biasa yang tidak dapat dibeli dengan uang.
Lupakan Masa Lalu Anda, Anda Pasti Berhasil
Penting untuk dicatat disini adalah begitu banyak orang sukses di dalam bisnis, dalam karir profesional, awalnya mereka semua bukan orang hebat. Faktanya mereka mulai membangun karir dengan kondisi yang tidak menguntungkan, tidak punya pekerjaan, tidak punya uang, bahkan ada yang masih menanggung beban hutang. Seperti Aristoteles Onasis (Raja Kapal), Seiciro Honda, Matsusita Konosuke, Walt Disney dll. (Anda bisa membaca kisah mereka di buku ”Rahasia Keberhasilan 10 Jutawan Dunia” terbitan Gramedia). Tak terkecuali juga dengan Anthony Robbins. Poinnya di sini adalah : Tinggalkan masa lalu anda, atau background pendidikan anda, jika anda bekerja cukup keras dan tidak pernah menyerah, berarti anda sedang menuju tangga kesuksesan.
Kehidupan awal Anthony Robbins
30 Tahun yang lalu, AR hidup miskin, pendidikan AR hanyalah tamatan SMA. Ia hidup di keluarga yang tidak bisa dikatakan harmonis. Satu hal yang membuat AR lebih dari teman sebayanya, AR memiliki 4 orang ayah. Karena ibunya kawin cerai sebanyak 4 kali. Setelah Sekolah lanjutan (SMA), dia bekerja sebagai Janitor yang tidak beda seperti Cleaning Service. AR juga tinggal di sebuah flat 400 kaki persegi dan mencuci peralatan makannya dalam bak mandinya. Pada titik terendah hidupnya, AR harus masuk rumah dengan lilin, karena tidak bisa membayar listrik.
Pertanyaan AR saat itu: ”Kenapa ada orang yang sangat sukses hidupnya, sementara banyak orang lainnya, hidup dalam kemiskinan atau terjerat hutang.” Suatu hari dia bertemu dengan seorang kawan baiknya, yang baru saja membeli sebuah rumah yang cukup besar. Dia kaget bukan main, padahal dia hanyalah seorang sopir truk. Lalu AR tanya kepada kawannya, bagaimana dia bisa berubah hidupnya secepat itu. Setelah diketahui ternyata, dia telah mengikuti seminar NLP. Segera AR mengontak penyelenggara seminar, namun dia kaget bukan kepalang, karena untuk bisa ikut seminar tsb, harus membayar $3000. Sementara gaji AR sebagai Janitor hanya sekitar $350 sebulan. Namun karena AR ingin hidupnya berubah seperti kawannya, AR berusaha segala upaya agar bisa mengikuti seminar tersebut.
AR akhirnya mengambil keputusan untuk mengikuti seminar John Grinder, penemu NLP. Hanya AR saja yang berpendidikan SMA, sedangkan peserta yang lain berprofesi psikolog, dokter, arsitek, sarjana dll. Sepulang dari seminar, AR mengapilkasikan semua ilmu yang diajarkan. AR juga membaca buku seperti orang gila, membaca buku 700-800 judul, dijuluki Mr. Solution. AR sangat senang bisa membantu merubah hidup orang lain. Hingga suatu hari keberhasilannya, dimuat di koran Nasional Amerika: sebagai ‘Wonder Boy’ pada umur 18 tahun dengan income $10.000 dalam 1 bulan.
AR terus gencar mengadakan seminar keliling berbagai kota di Amerika. Berkat Seminarnya yang luar biasa, banyak orang berubah hidupnya setelah ikut seminar “Firewalk” ala AR. Pada usia 23 tahun dia sudah menghasilkan $1 juta-nya yang pertama. Pada umur 27 tahun, income AR lebih dari $1 juta per bulan. Kini Seminarnya sudah ada di 5 benua, dan lebih dari 100 negara. Dan AR dibayar tidak kurang dari $1 juta setiap kali seminar. Bahkan CD Personal Power sudah terjual lebih dari 35 juta paket, melebihi hasil penjualan CD penyanyi Rock Michael Jackson. Kisah AR selengkapnya bisa Anda baca di buku Unlimited Power dan Awaken The Giant Within yang sudah dicetak ulang beberapa kali dan diterjemahkan ke dalam 15 bahasa.
Pesan AR untuk topik ini:
Buatlah materi presentasi anda penuh inspirasi, memperkaya kehidupan orang lain, memberi nilai tambah (added value) bagi kehidupan audien anda. Materi yang penuh kekuatan, akan sanggup mempengaruhi audien untuk mengambil keputusan dalam hidup mereka. Bila audien anda merasakan manfaat yang sangat besar dari materi anda, mereka tidak akan mudah melupakan peranan anda dalam hidup mereka. (Inilah alasannya mengapa banyak peserta seminar berterima kasih pada AR, karena AR telah memberikan kesan yang sangat mendalam dalam hidup mereka).
“Everyone Can Change, Because Impossible is Nothing”
Rahasia #17: Buatlah Impian, Goal dan apa yang anda inginkan dalam bentuk tertulis
The Power of Raising Your Standards
Kehidupan AR bisa berubah secara drastis setelah dia membuat keputusan dengan menaikkan level standart pribadinya, di level yang baru. Saat pertama dalam hidupnya, AR menulis dengan jelas apa yang dia inginkan, dan KOMITMEN untuk mencapainya selama hidupnya. AR mengidentifikasi kualitas apa saja yang harus dia ketahui, agar goalnya “Harus dicapai.” Kualitas disini meliputi : kepercayaan diri, fleksibility, sikap positip dan keyakinan untuk melakukan segala sesuatu yang harus dilakukan. Seperti merubah beberapa kebiasaan buruk yaitu: suka menunda, negative thinking, kemalasan. Hari dimana AR membuat Keputusan yang powerful (Masih ingat K Besar?) untuk menaikkan standart dirinya, hari itulah titik balik yang merubah hidupnya seperti saat ini.
Mengapa membuat K Besar dan menaikkan level standart begitu penting bagi AR? Karena AR sangat mendambakan impiannya terwujud. Dan jika dia tidak memaksa dirinya mencapai potensi maksimal, impiannya tidak akan pernah terwujud. Standart baru tersebut mengijinkan dia untuk menciptakan hasil dalam hidupnya yang dimasa lalu seperti tidak mungkin untuk diwujudkan.
Dalam wawancara khusus Februari 1994, di media ”Selling Magazine”, AR bertutur:
“Suatu waktu Anda mulai membuat keputusan jangka pendek untuk menghindari kesedihan jangka pendek. Anda menciptakan kesengsaraan di jangka panjang. Orang yang sukses, akan melakukan apa saja yang diperlukan di jangka pendek, karena mereka mempunyai visi jangka panjang, dan berkomitmen terhadap visinya. Dan saya berpikir itulah rahasia sukses.”
Put Your Dream & Desire in Writing
Saat AR memutuskan mulai mendisain masa depan baru bagi dirinya, AR tidak berhenti sampai di sini. Ia menjabarkan visinya secara lebih kongkret, secara tertulis.
Tepatnya di tahun 1983, AR memutuskan menciptakan masa depan yang sangat berbeda dengan hidup yang sebelumnya. AR men-set goalnya dan menuliskan segala sesuatu yang dia inginkan. AR menuliskan kepercayaan yang menghambatnya, dan menghancurkan semua hambatan yang melemahkan dia. AR menuliskan impiannya terus-menerus selama 3 jam, mencurahkan semua ide yang muncul saat itu, segala kemungkinan yang bisa dibayangkan tentang impiannya itu.
AR mulai dengan kata:
- Doing (apa yang ingin saya lakukan)
- Being (saya ingin menjadi apa)
- Having (apa yang ingin saya miliki)
- Creating (apa yang akan saya ciptakan)
- Experiencing (sesuatu yang ingin saya alami)
- Contributing (apa yang bisa saya sumbangkan)
AR menyusun semua goalnya dalam sebuah ‘Time LineÂ’ dalam kurun waktu 20 tahun. Penting untuk dicatat disini pesan yang disampaikan AR: “Saya tidak berhenti untuk berpikir, apakah saya bisa mewujudkan goal itu atau tidak. Secara sederhana saya mencari ide apapun yang bisa menginspirasi saya dan terus menuliskannya.”
Kini 25 tahun telah berlalu sejak AR menuliskan semua impiannya. Dan seperti bisa kita saksikan, AR telah meraih semua impiannya, yang telah ditulisnya saat itu.
Tapi mungkin terlintas dalam pikiran anda, apa ini bisa berhasil buat saya? Apakah saya bisa mencapai apa yang saya tuliskan?
Berikut saran AR untuk mengatasi keraguan itu:
”Janganlah pernah berpikir tentang impian anda, ”Ini tidak realistis… !” atau ”Saya tidak tahu bagaimana mungkin saya bisa mencapai semua itu.” Biarkan saja semua berjalan mengalir. Langkah yang paling penting selama proses ini adalah jangan memberi batasan pada diri anda. Miliki cukup keyakinan bahwa orang lain dapat mencapai goal mereka. Tidak ada alasan lagi, mengapa anda tidak bisa seperti mereka?”
(Cara untuk menuliskan impian bisa anda baca dan ikuti di Buku Awaken The Giant Within, bab 12: Obsesi hebat menciptakan masa depan)
Bagaimana AR mengawali karir sebagai Pembicara?
Pada saat mengikuti seminar, AR sangat terkesan dengan teknik NLP dalam membantu seseorang menyembuhkan fobia. AR juga tertarik mendalami terapi Gestalt, hypnosis Ericksonian dan NLP. Ketika ikut training tersebut, AR belajar menghilangkan pobia kurang dari satu jam, padahal penyembuhan tradisional memerlukan waktu 5 tahun lebih. Di Hari ke-15, AR menjadi psikolog dan psikiatri di kelas. Dia mengajak semua orang untuk mencari orang yang fobia dan menyembuhkannya. Semua memandang AR seperti orang gila. AR juga dianggap sebagai orang yang tidak berpendidikan. Tapi AR tidak peduli. AR diminta menunggu program sertifikasi 6 bulan berakhir lalu menjalani ujian. Namun AR tidak mau menunggu. Sepulang seminar, AR mulai mengadakan acara di radio dan TV Kanada serta Amerika. AR berkeliling kota menemui setiap orang dijalan, dan mewawancarai mereka. Jika mereka punya fobia, AR langsung membantunya menyembuhkan fobia yang mereka alami. Mulai dari fobia ketinggian, fobia makanan,
hewan, kecoa, ular maupun trauma kekerasan rumah tangga yang dialami dalam keluarga.
Inti pesannya satu : AR mempercayai bahwa Semua Perubahan bisa dibuat dalam sekejap. Termasuk mendisain masa depan dan mengatasi segala fobia. Penampilannya di seminar, radio dan televisi mengundang kontroversi saat itu. Khususnya para psikolog, psikiatri dan kalangan berpendidikan. Namun banyak juga yang mengalami perubahan hidup berkat seminar AR dan terapi2nya. Lambat laun orang mulai percaya dan menarik simpati pada AR. Bahkan tahun2 awal, AR menghabiskan 270 hari di jalan untuk memberi seminar.
Pengalaman saya di tahun 2005
Pengalaman ini saya tulis dengan tujuan ingin memberi inspirasi, khususnya bagi calon trainer atau siapapun yang ingin menapaki jalur trainer atau public speaker. Impian saya yang kedua yaitu Ingin menjadi trainer atau pembicara. Saya ingin membaktikan hidup saya untuk memberi nilai bagi kehidupan orang lain. Saya ingin suatu hari impian saya ini terwujud. Lalu saya menuliskan semua impian2 saya.
Apakah saya saat itu punya keyakinan bahwa saya bisa menjadi pembicara yang hebat?
Dengan tegas saya jawab : Tidak!
Karena sebelumnya saya termasuk bukan orang pede dalam berbicara dengan background yang kurang menguntungkan seperti cerita saya sebelumnya. Namun saya hanya punya satu titik keyakinan saja di dalam pikiran saya, bahwa suatu hari impian itu pasti terwujud.
Saya pun ’melahap’ banyak buku, mendengarkan audio dan melihat video course berbagai pembicara dunia, dan mengaplikasikan apa yang telah saya pelajari. Saya rancang materi yang saya kuasai. Mula-mula hanya durasi 1-2 jam. Lalu saya kontak semua teman dan relasi saya, saya beritahu mereka saya ingin berbagi ilmu memberi seminar GRATIS. Ada yang menyambut, ada juga yang tidak. Saya berfokus pada mereka yang mau. Segera jadwal seminar saya menjadi penuh. Dari satu seminar ke seminar saya lakukan brainstorming dengan peserta dan saya perbaiki beberapa kesalahan.
Ada juga cerita unik, sewaktu memberi seminar di Pasuruan, ternyata yang datang cukup banyak sekitar 75 orang. Akhirnya sebuah garasi disulap jadi tempat seminar. Sewaktu pulang, saya diberi oleh-oleh buah, sirup dan makanan khas daerah. Mungkin karena sebagian besar peserta adalah ibu-ibu darma wanita.
Ada banyak kisah dalam roadshow seminar tsb. Rekan-rekan trainer yang lain pasti punya pengalaman serupa. Dari sini, saya mulai bisa menetapkan sebuah harga yang layak untuk seminar saya.
Sebuah tantangan pernah saya alami sewaktu memberi pelatihan 3 hari untuk siswa dan guru di Lhokseumawe, Aceh. Pelatihan dengan topik Best Camp – To be Number one in school & life. Dimana suasana dan kultur agama yang sama sekali berbeda. Saya harus berjuang melakukan 2 hal yang berbeda. Pertama bagaimana saya bisa diterima dengan baik oleh semua peserta. Karena hal ini akan menentukan berhasil tidaknya pelatihan yang saya berikan. Ternyata sambutan sangat mengharukan. Dan di hari penutupan hadir juga pihak Yayasan Pendidikan Arun dan Kadiknas Lhokseumawe berkenan memberi sambutan. Benar apa yang disampaikan oleh AR, ada kepuasan tersendiri jika kita bisa memberi arti bagi kehidupan orang lain. Sesuatu yang bersifat batin dan spiritual yang tidak bisa dibeli dengan uang.
Kesempatan ini saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Errol Jonathans (Direktur Radio Suara Surabaya). Beliau, pribadi yang luar biasa, salah satu mentor saya di bidang Public Speaking yang membimbing saya di awal karir.
Berikut Pesan AR untuk topik ini:
“Anda harus menyatakan impian anda secara tertulis. Kekuatan dari impian yang tertulis, membuat anda mendapatkan sesuatu yang spesifik tentang goal anda. Tentang gambaran jelas apa yang anda inginkan. Dan ini akan bekerja seperti ‘MAGIC’ apa yang terjadi ketika anda mengambil pena di tangan kanan anda dan mulai menuliskan impian anda. Dalam pikiran anda, akan ada komentar seperti: ”Oh, saya mengira serius tentang hal ini!” (Pikiran anda akan mempunyai anggapan bahwa anda SERIUS dengan goal anda)
Maka pikiran anda akan bekerja seperti ’Servo Mechanism’ dan mulai memutar antena untuk mencari jalan bagaimana bisa membuat impian anda menjadi kenyataan.”
* Disinilah Hukum Ketertartarikan – LOA ”The Secret” bekerja dalam diri Anda. Untuk lebih jelasnya simak kembali film The Secret berulang-ulang.
Pertanyaan AR untuk refleksi diri:
· Apakah Anda memiliki impian 5 – 20 tahun mendatang? (ada yang sudah punya ada yang belum)
· Apakah impian Anda sudah anda buat dalam bentuk tertulis?
· Apakah impian Anda sudah meliputi beberapa segi kehidupan? (seperti: Financially, Spiritual, Phisics, Family, Emotional, Sosial, Contribution)
· Apakah Anda sudah melakukan Public Commitment terhadap impian Anda?
· Apakah Anda selalu meng-update impian Anda secara regular? (artinya membuat semakin jelas, bukan mengganti dengan yang baru)
“Everyone Can Change, Because Impossible is Nothing”
Rahasia #18: Kunci untuk mencapai goal anda adalah anda membuat sesuatu menjadi  ”harus”, dan ”buatlah diri anda tidak bisa hidup tanpa goal anda”
The Power of Commitment
Menuliskan goal dan impian adalah langkah krusial, dimana menurut penelitian, kurang dari 5 persen orang melakukan hal ini. Namun hanya menulis goal dan impian anda, tidak lah cukup. Milikilah keyakinan bulat dan menjadi KOMITMEN 100 persen untuk mencapai goal anda.
Apakah Impian Anda merupakan ”Keharusan” atau ”Seharusnya”?
Bagi kebanyakan orang, mendapatkan apa pun yang diinginkan jarang merupakan keharusan. Mereka ingin merintis usaha baru, tetapi bukan keharusan, kalau tidak tercapai ya tidak apa-apa. Jika sesuatu hanya sebuah Â’seharusnyaÂ’, dan bukan sebuah ’keharusan’, maka jarang kita akan dapat memperolehnya. Anda akan selalu menemukan alasan dan jalan untuk melepaskannya, dan berhenti berusaha pada saat menemui hambatan. Kalau AR tidak menganggap masa depannya adalah ’keharusan’, maka hidupnya akan tetap sebagai ’Tukang Kosek WC’.
Orang-orang seperti Sylvester Stallone, Steven Spielberg atau Donald Trump sukses bukan karena terlahir dengan lebih disiplin, lebih fokus, atau lebih beruntung dari kebanyakan orang. Yang membedakan adalah mereka membuat tujuan yang ingin dicapainya sebagai sebuah keharusan bagi diri mereka. Mereka tidak mau terima jika impiannya kandas di tengah jalan. Itulah mindset yang harus dimiliki setiap pribadi sukses.
Stallone Membuat Mimpinya jadi Bintang sebagai ”Keharusan”
Ada cerita lain dari Sylvester Stallone. Kalau anda melihat film Rocky, akan anda temui kemiripan dengan kehidupan Stallone yang sebenarnya (Film Rocky yang sudah beredar mulai Rocky 1 sd 5). Saya akan tambahkan sedikit cerita Stallone untuk memberi gambaran tentang topik ini (Lihat juga tulisan Rahasia #13).
Keluarga Stallone sangat miskin, bahkan ibunya terpaksa melahirkan dia di tangga pintu sebuah sekolah. Sebuah pukulan dari temannya membuat ia harus menderita kelainan saraf di bagian mukanya. Membuat sisi kanan wajahnya menjadi tidak normal. Ia juga terpaksa berbicara dengan gagap, dan ujung bibirnya selalu tertarik ke bawah. Dan menjadi lucu karena sesuai dengan namanya “Sylvester” yang diasosiasikan dengan film kartun kucing Looney Tunes. Dengan segala keterbatasannya itu Stallone bermimpi menjadi aktor dan memberi inspirasi bagi berjuta-juta orang melalui film-filmnya.
(Seperti anda tahu, banyak anak muda mimpi menjadi aktor, menjadi bintang…. perbedaan Stallone dengan anak-anak muda umumnya adalah mimpinya bukanlah sekedar harapan. Bagi Stallone, mimpinya adalah sebuah keharusan yang mutlak. Ia betul-betul mempunyai komitmen untuk melakukan apa saja yang diperlukan untuk merealisasikannya)
Pertama-tama ia mendaftar pada sebuah sekolah akting dan kemudian melakukan audisi. Dapat diduga, dengan aktingnya yang kaku, penampilan yang ‘dopey’, dan gaya bicara yang gagap, Stallone selalu ditolak pada peran apa pun yang diinginkannya. Tetapi ia tidak menyerah. Dengan tekun ia mengubah strateginya dan bertindak.
Cara dia mendapatkan peran pertamanya merupakan contoh bagaimana ia mau melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Pada saat ia ditolak dalam suatu audisi, ia menarik kursi dan duduk di depan kantor manager, menolak pergi sampai mereka memberinya kesempatan. Sesudah duduk berjam-jam, mereka akhirnya tergerak atas keinginannya yang sangat kuat untuk mendapatkan kesempatan, dan memberinya peran. Walaupun ia hanya muncul selama beberapa menit sebagai figuran, ini sudah merupakan terobosan pertama baginya.
Sayangnya pengalaman tersebut hanya membawanya pada kegagalan-kegagalan berikutnya untuk mendapatkan peran lain. Pada suatu hari, ia pulang tanpa hasil, dan sampai dirumah ia diberondong dengan omelan-omelan istrinya. Dia menyarankan Stallone untuk menyerah, meninggalkan impian bodohnya, dan mencari pekerjaan lain yang menghasilkan uang. Ia pun menjawab, “Jika saya mendapatkan pekerjaan lain, saya akan kehilangan satu-satunya hal yang penting dalam hidup saya.” “Bila saya berhenti berusaha dan bekerja di bidang lain, berarti saya menjual mimpi saya.”
Pada titik terendah dalam hidupnya, ia menonton sebuah pertandingan tinju antara Mohammad Ali dan Chuck Webner, seorang petinju lemah yang menurut ramalan banyak orang akan dapat dirobohkan dalam 3 ronde. Yang tidak di duga oleh orang banyak adalah kemantapan dan kekerasan hati Webner. Ia dapat menyelesaikan total 15 ronde melawan Ali hanya karena ia tidak mau menyerah.
Stallone sangat terinspirasi dengan tontonan tersebut dan muncul sebuah visi tentang sebuah film yang akan ia tulis naskahnya. Ia mulai menulis selama 3 hari tanpa henti hingga dapat menyelesaikan manuskrip film “Rocky”. Ia sangat gembira dengan manuskripnya tersebut, karena dalam pikirannya ia tahu bahwa manuskrip tersebut akan menjadi sebuah film yang akan mengubah hidup dan nasibnya.
Namun, pada saat ia mulai menjual manuskripnya, semua orang berkata bahwa jalan ceritanya terlalu mudah ditebak dan tidak ada orang yang mau menonton film tinju. Sementara kebanyakan orang akan menyerah pada titik ini, namun Stallone tahu bahwa jika ia punya komitmen untuk melakukan apapun, ia akan menemukan jalannya. Dan seperti yang saya ceritakan kisah Rocky di Rahasia #13: Kekuatan sebuah Cerita, Stallone telah berhasil mencapai impiannya.
Pada waktu film Rocky diluncurkan dan mencapai box office, film ini mampu menghasilkan uang $171 juta dan dinominasikan untuk sepuluh academy awards. Spontan Sylvester Stallone melesat menjadi terkenal sebagai bintang laga. Tawaran main film segera membanjir, seperti: First Blood, Rambo, dan sekuel Rocky. Kesuksesan Stallone terjadi berkat fakta bahwa baginya menjadi aktor adalah sebuah keharusan. Ia percaya bahwa jika kita betul-betul punya komitmen, maka akan selalu ada jalan!
Pesan AR tentang topik ini:
“Perubahan bukanlah masalah kemampuan, tapi masalah KEMAUAN dan MOTIVASI.
Kalau anda belum berubah, anda hanya belum menemukan alasan yang kuat untuk berubah (pain). Kalau anda percaya berubah sekarang, hasil nantinya akan massive pleasure. Bila saya tidak berubah sekarang, maka SAYA MATI, mau tidak mau saya pasti berubah sekarang. Alasan orang berubah adalah menghubungkan PAIN (kesedihan) dengan tidak berubah. Dan menghubungkan PLEASURE (kesenangan) dengan membuat perubahan. Setelah Anda memutuskan untuk berubah, miliki KOMITMEN 100 persen dan lakukan apa saja yang bisa anda lakukan untuk mencapai impian anda.”
Demikian inti sari ”18 Rahasia Keberhasilan Anthony Robbins”. Jika ada kata / kalimat saya yang salah atau kurang berkenan dalam penulisan serial ini, mohon dimaafkan. Terima kasih juga kepada Bapak Moderator, yang telah mengijinkan saya memposting serial tulisan ini.